Tuesday, February 11, 2014

Camping VIP & Rafting 12KM with Travelholic



Setelah hibernasi dalam kurun waktu yang panjang, akhirnya Travelholic atau biasa disebut TH eksis lagi nihh dan rencananya mau bikin acara camping dan rafting di Sukabumi. Pastinya kalo TH bikin trip tipenya sharing cost. Seluruh pengeluaran nantinya dibagi rata oleh jumlah peserta yang ikut. Alhamdulillah untuk trip TH kali ini pesertanya ada 18 orang. Camping disini bukan sembarang camping begitupun rafting, tidak sembarang rafting, wakakakak. Kalo  mendengar nama camping pasti yang ada dibenak kita adalah pasang tenda, ribet, mandi di kali, trus tidurnya pake sleeping bag. Tapi untuk camping kali ini kita temanya camping vip, asedappp!!!, apan tuhh?
Petunjuk arah menuju Batu Tapak
Jadi camping vip adalah camping yang fasilitas sangat special/ khusus, namanya juga vip (Very Important Person) pokoke nyaman ngga pake susah-susah hehehehhe. Kali ini Travelholic menggunakan BatuTapak Camping Ground sebagai tempat campingnya.

Tendanya nyaman sekali
Batu Tapak yang terletak di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat memiliki tiga lahan perkemahan yang letaknya berjenjang. Batu Tapak dilengkapi oleh mck (mandi, cuci, kakus), wisata air terjun, paintball ground, musholla yang terawat rapih dan bersih serta tersedia restaurant, jadi ngga perlu bawa beras, telor, atau kompor nih tinggal pesen makanan, truss jadi. Pokoknya endes blebes dah. Untuk temen-temen yang tertarik camping di Batu Tapak ini alamat web Batu tapak http://campground.batutapak.com/


MCK nya juga bersih
Air Terjun Taman Nasional Gunung Salak dari kejauhan
Kami menyewa 3 dome tent yang bisa nampung 6 orang disetiap tent nya. Meskipun namanya vip/ special package tapi untuk harga masih bisa ditoleransi kantong . Untuk dome tent dengan kapasitas 6 orang harga sewa untuk semalamnya sebesar Rp. 800 ribu sudah termasuk breakfast, hot water bath, kopi, teh, gula, dan thermos of hot water, jadi kalau di share cuma Rp134 ribu/ orang. Ohh yah setiap yang masuk ke kawasan Batu Tapak dikenakan biaya retribusi sebesar Rp. 24,500 (retribusi camping, retribusi daerah dan retribusi Taman Nasional).

Pemandangan dari Batu Tapak, beautiful
Tracking menuju air terjun
Pemandangan yang menyejukan mata
Ngga terlalu banyak kegiatan yang kami lakukan di Batu Tapak, sengaja kami simpan tenaga untuk keesokan harinya, karena butuh tenaga ekstra untuk rafting. Kami hanya tracking menuju air terjun, hunting spot untuk foto, api unggun, dan melakukan game abc lima dasar, hahaha game jaman SD. Setelah itu semua pergi tidur....krikk krikk krikk (ceritanya suara jangkrik).
Air terjunnya dingin
Mengingat jarak dari Batu Tapak ke meeting point rafting lumayan jauh yaitu sekitar sejam, jadi kami sepakat untuk breakfast lebih awal sekitar jam 6 pagi setelah itu langsung check out dan menuju daerah Bojongkerta untuk bertemu dengan Tim dari operator rafting. Operator rafting yang kami gunakan adalah Riam Jeram yang berada di bawah bendera PT Sarana Riam Jeram. Kenapa kami memilih Riam Jeram sebagai operator rafting, yang pertama sungai yang mereka gunakan adalah Sungai Citatih (sebagian orang menyebutnya Sungai Cicatih). Informasi yang saya terima arus dan jeram di Citatih lebih endess dibanding Sungai Citarik.

Sungai Cicatih di daerah Sukabumi, selain pemandangan alamnya yang indah juga jeram-jeramnya sangat menantang untuk diarungi dan terjaminnya aliran air dari dua sumber yaitu Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango. Disana dapat dijumpai fauna yang hidup disepanjang sungai dan juga berbagai flora yang membuat keadaaan alamnya begitu mempesona. Tingkat kesulitan Sungai Cicatih serta jeramnya sangatlah bervariasi, mulai dari tingkat kesulitan atau “grade I sampai grade IV”. Namun masih dalam kategori aman untuk diarungi sekalipun untuk pemula.
Promo dari Riam Jeram

Alasan kedua, karena Riam jeram mengadakan promo yang sangat menggiurkan. Rafting 12km yang biasa dibandrol harga Rp. 350 ribu - Rp. 400 ribu didiskon menjadi Rp. 200 ribu, murehh kan. Itu udah termasuk asuransi, perlengkapan, transportasi lokal, makan siang, kelapa muda di peristirahatan, rescue team, pemandu dan sertifikat.
narsis dulu di start point
Tepat jam 9 kami pun tiba di meeting point. Ternyata disini kami hanya drop barang bawaan dan selanjutnya kami diantarkan menuju start point rafting yang berjarak sekitar 5km menggunakan angkot. Setelah dibagi menjadi 4 kelompok selanjuntnya kami mengadakan briefing dan berdoa bersama. Next rafting time...horayy
Cimahi genk huh hah
Saya, Albert, Levy, Ifta dan Veny tergabung dalam boat satu dan dikenal sebagai Tim Cimahi, ci. .ma...hi...ci...ma...hi..go..go..go (rada alay). Kata pemandu kami Kang Jiow ada sekitar 17 jeram yang siap menantang di depan. Namanya pun lucu-lucu dari Jeram zig zag, jeram sembunyi, jeram rambut, jeram roller coaster, jeram jontor, jeram kerinduan, jeram asmara, jeram panjang dan jeram lainnya. FYI : jeram yang paling dahsyat menurut saya adalah jeram jontor, benar-benar bikin jantung jontor...hahahhaha, ngga percaya silahkan mencoba saja.
Tetep eksis mesti dag dig dug #jeram jontor
Iftanya ilang hahahha #jeram jontor
Rafting kali ini bukan yang pertama untuk saya tapi kali ini bener-bener lebih menantang dan menyenangkan disamping track nya lebih panjang yaitu 12km, jeram-jeramnya pun lebih memompa adrenalin. Alhamdulillah yahh, untuk rafting kali ini direstui sama sang Khaliq, karena keadaan cuaca yang cerah dan debit air bagus. Saran saya, kalo temen-temen mau rafting lebih enak kalo dilakukan pas penghujung musim hujan, sekitar akhir bulan Januari atau awal Februari, karena kondisi sungai sedang bagus bagusnya.  
Prosotan, ayeee
Setelah puas 1.5 jam mengarungi Sungai Citatih dan sukses melewati beberapa jeram termasuk jeram jontor, kami pun beristirahat sembari menyantap gorengan dan kelapa muda yang telah disiapkan oleh Riam Jeram. Ini sudah termasuk compliment looh, alias gratisss. Sayang ngga ada foto-foto disini semua kamera dan hp disimpan di pos.
Mana Suaranya....:)
Lanjuttt....kode dari Kang Jiow untuk menuntaskan rafting ini. Di sesi dua ini ada beberapa jeram yang sama menantangnya dengan jeram jontor, salah satunya adalah jeram sembunyi . Asal mulanya kenapa disebut jeram sembunyi, karena letak jeram yang tergolong grade IV ini tersembunyi dibalik batu besar jadi tidak nampak oleh peserta rafting. Beruntung boat satu mendapatkan guide Kang Jiow karena orangnya informatif dan asik. Kami diajak main kuda-kudan di saat melewati jeram panjang, hahahhaha sumpah keren banget main kuda-kudaan di sungai yang arusnya cukup liar. Kuda-kudaan itu salah satu model permainan pas rafting dengan formasi semua peserta berkumpul di bagian belakang boat dan kemudian tali yang terikat di bagian depan boat ditarik kebelakang sehingga boat bagian depan menjadi terangkat, yihaaaa.
Selalu cari kamera, hahahha
Beberapa jeram telah dilewati dengan sukses dan lancar, tentunya dengan berbagai formasi, tergantung instruksi dari Kang Jiow. Boomm Boom salah satu formasi disaat rafting dengan formasi semua orang jongkok dan saling berhimpitan. Formasi ini digunakan pada saat melewati jeram yang berbahaya. 

Cimahi Cimahi go go!!!
Ci...Ma...Hi...Go boat satu semangatnya luar biasa banget serasa lagi ikut perlombaan rafting, hahahha. Di jeram ke 14 (kalau tidak salah yahh) boat satu terbalik, nah ini ngga tau deh disengaja dibalikin sama Kang Jiow atau memang terbalik karena arus sungai. Pengalaman ini  luar biasa banget hahaha antara kaget, panik tapi asikk. Levy mana levy?.... salah satu personil di boat satu yang juga merupakan soulmatenya Albert. Kemana dia? ko menghilang, atau jangan-jangan kebawa arus? setelah dicari ternyata dia ada di bawah boat, hahahha kocak, mukanya panik banget. Piss yah lev.
Semangat.... :)

Setelah seluruh jeram berhasil dilewati dalam waktu kurang lebih 3 jam, akhirnya kami pun tiba di garis finish, jiahhhh selesai dehh. Lagii... lagii... lagii. Finish line berada di area kawasan Kampoeng Jeram. Kampoeng ini masih satu group Riam Jeram. Tipe penginapannya bagus dan tradisional. Di sini kami makan siang dan bilas-bilas sebelum akhirnya kembali ke Jakarta. Citatih awesome (harus pake gaya chessa, hihihihihi) and we will be back again. :)
Misi berhasil

Mantabsss
Dapet sertifika, tandanya lulus

---selesai---


































































Friday, February 7, 2014

Keelokan Tasikmalaya Day 2 "Gunung Galunggung"



Kalian dapat salam dari Galunggung :)
01 Februari 2014, agenda hari kedua kami adalah mengunjungi Gunung Galunggung.  Sebelumnya kami telah sepakat besok jalan pagi yah, jam 8...siappp, saut Imam. Mba Mev, dan Rio.  Istilah janji hanyalah janji ternyata memang betul banget. Rencana jalan jam 8, realisasi jam 9.15, hahahha Indonesia bingit (alay). 

Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya, kalo mengendarai mobil sekitar 30-60 menit sampai. Tentunya kalo ngga pake nyasar..hihihi. 


Berbeda dengan Kampung Naga, Petunjuk jalan menuju Gunung Galunggung banyak dan informatif. FYI: ada banyak alternatif jalan menuju Gunung Galunggung tapi ujung-ujungnya akan sama yah Gunung, hahahh. So saran dari saya, ambil rute jalan yang besar dan beraspal, misalnya jalan Ir. Juanda. Kalo kalian tiba-tiba berada di daerah dengan kontur jalan yang berbatu dan tidak beraspal, bisa dipastikan kalian sedang tersesat wkwkwkkw (pengalaman pribadi).

620 Anak Tangga :(

Kijang 3 (Imam, Saya dan Mba Mevy)
Sekitar pukul 10 pagi kami tiba di kawasan wisata Gunung Galunggung. HTM (Harga Tiket Masuk) sangat bersahabat di kantong cuma Rp.4,000/ 5.000 saja, Wow (rada lebay). Dari gerbang loket kawasan wisata, terbagi dua jalan, ke kanan menuju pemandian air panas dan lurus menuju Kawah.Untuk bisa mencapai puncak Kawah, kita mesti melewati 620 anak tangga. Kata orang-orang mirip tangga di tembok China, hahaha ada-ada aja, jelas beda lah.
 
Heloo :)
Bisa dibilang ngebolang kali ini temanya “tangga”, dari hari pertama dan kedua selal bersahabat dengan tangga. huh hah huh hah huh ha,... atur napas. Terkadang berhenti hanya sekedar beristirahat.  Setelah sampai d puncak kawah, semua usaha dan cape kebayar. Amazing !!!!. 
Danau di kawah Galunggung... so Beautiful
Kalo boleh sedikit cerita, kawah ini terbentuk akibat letusan Gunung Galunggung yang cukup dahsyat dan sudah terjadi beberapa kali. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 5 Mei 1982 disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar. Kegiatan letusan berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983. Selama periode letusan ini, sekitar 18 orang meninggal, sebagian besar karena sebab tidak langsung (kecelakaan lalu lintas, usia tua, kedinginan dan kekurangan pangan). Perkiraan kerugian sekitar Rp 1 milyar dan 22 desa ditinggal tanpa penghuni.

Letusan pada periode ini juga telah menyebabkan berubahnya peta wilayah pada radius sekitar 20 km dari kawah Galunggung, yaitu mencakup Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu dan Kecamatan Leuwisari. Perubahan peta wilayah tersebut lebih banyak disebabkan oleh terputusnya jaringan jalan dan aliran sungai serta areal perkampungan akibat melimpahnya aliran lava dingin berupa material batuan-kerikil-pasir.

Bagi temen-teman ngga usah khawatir dan repot bawa makanan dan minuman kalo mau tracking ke Kawah Galunggung. Karena di puncak kawah banyak warung yang menjual makanan dan minumam, dari pop mie, biskuit, kopi, susu, air mineral sampe rujak juga ada lohh. Ngga kebayang kan ngerujak dari puncak Kawah Galunggung, Endesss Markotop.

Ada Cafe di Puncak Galunggung
Sekitar 1.5 jam kami menikmati keindaham puncak Kawah Galunggung dan sekitarnya, tentunya sekalian bernarsis ria. NO PICTURE HOAX nampaknya tertanam dalam diri banget, jadi kemana-mana selalu foto. Bilang aja narsis wkakakakkakaka. Selanjutnya berjuang untuk turun dan harus melewati 620 analk tangga lagi.
My Life My Adventure
Ayeee berhasil :)

 
Kijang 3 Sampai di Galunggung
Narsis pake tongsis

-Gunung Galunggung Berhasil Mempesona-


Thursday, February 6, 2014

Keelokan Tasikmalaya Day 1 "Kampung Naga"

Namanya juga travel addict , jadi ngga bisa banget liat ada tanggal merah. Hawanya mau ngebolang aja hihihihi.  Libur Imlek tanggal  31 Januari 2013 jatuh di hari jumat.....surga bener dah bisa trip 3 hari full wkwkwk. Tapi kemana dan sama siapa aja yahh......hard thinking :) (arti: berfikir keras, wakakaka). Well, alhasil posting keinginan trip imlek ke my travelmate and my 2nd family yaitu Kijang 3, tapi sayang sebagian kijang ngga bisa ikutan karena ada yang ikut ngerayaiin imlek (si Koko Benny dan Koko Bobo) dan ada juga yang ada acara lain (Opick, Popy dan Oni). So yang bisa hanya saya, Mevy dan Imam.

Kemana nih guys???...Kami semua sepakat kayanya ngebolang ke Bromo dan Kawah Ijen lucu nihh, bisa lihat matahari terbit dari penanjakan, off road di lautan pasir berbisik dan bisa lihat yang namanya api abadi di Ijen (penasaran bgt sama yg namanya api abadi kaya apa bentuknya, maklum belum pernah sama sekali ke ijen, kalo ke bromo mah Alhamdulillah sudah 4x). Namanya juga musim libur dan kebetulan rencana liburan imlek ini juga dadakan, alhasil penginapan di bromo sudah full booked, tiket kereta sudah habis dan harga tiket pesawat melambung tinggi, yang biasa tiket Jakarta – Surabaya PP hanya Rp. 800 ribu menjadi Rp. 1,6 Juta (low cost flight yahh!!!).

Ngga habis akal, setelah browsing mencari inspirasi dan konspirasi hati hahahah korban Vicky wave bingitt. Tujuan trip kali ini jatuh ke Tasikmalaya, salah satu kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sang Mutiara dari Priangan Timur adalah sebutan lain bagi kota ini. Ada apa aja si di Tasik emangnya. Setelah bertanya dengan Om Google ada beberapa refrensi tempat wisata di sana, tapi target kami hanya Kampung Naga dan Galunggung sisanya berkuliner ria. Okkk cuss ngeng...... :)

Menengok Kehidupan Kampung Naga

Kampung naga (kalo di translate ke bahasa inggris jadi Dragon Village,.... hahaha) merupakan sebuah kampung adat yang masih lestari. Masyarakatnya masih memegang adat tradisi nenek moyang mereka. Mereka menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut. Kampung ini secara administratif berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

Lokasi kampung naga tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan kota Garut dengan kota Tasikmalaya. Jarak tempuh dari kota Tasikmalaya ke kampung naga kurang lebih 30 kilometer, sedangkan dari kota Garut jaraknya 26 kilometer. Kampung ini berada di lembah yang subur, dengan batas wilayah, di sebelah barat kampung naga dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur masyarakat kampung naga. Di sebelah selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di sebelah utara dan timur dibatasi oleh Ci Wulan (Kali Wulan) yang sumber airnya berasal dari Gunung Cikuray di daerah Garut.

Welcome to Kampung Naga
FYI: Jangan coba-coba cari kampung naga lewat Google Map, dijamin ngga bakalan ketemu.  saran saya lebih baik cari di google map dengan key word "Salawu" nanti baru muncul tuh directory nya. Menurut saya kalo mau ke kampung naga lebih baik lewat jalur Garut, selain lebih dekat, coz juga ada banyak tempat makan khas sundaan yang enak-enak dan pemandangannya bagus. . Butuh perjuangan banget memang ke kampung naga selain tidak terdeteksi oleh google map, petunjuk jalan untuk menuju kampung naga itu juga ngga ada sama sekali. Setelah berkendara 5-6 jam (termasuk sholat jumat, kuliner dan nyasar) dan bermodal tanya-tanya sama warga lokal, alhasil kami sampai di kampung naga..horayyy.
View Kampung Naga dari Tangga
Begini doank nihh yang namanya kampung naga, ko beda yah kaya foto yang ada di internet ??? (menggerutu dalam hati). Sempet bingung di mana kampung naga yang seperti di dunia maya itu, karena yang ada hanya tempat parkir dan deretan toko souvenir, ngga ada loket dan kondisi kampungnya pun sepi. Info hasil browsing dari internet, sebelum masuk ke kampung naga, kita harus lapor dulu di loket di pintu masuk, tapi kenyatannya ngga ada loket. Mungkin ini namanya rejeki jadi kami ngga perlu lapor dan bayar tiket masuk..wkwkwkw (apa emang ngga perlu tiket untuk masuk kampung naga...saya pun blum tau).
Saya dan Kang Asep
Alhasil, berkat petunjuk dari akang penunggu toko souvenir kami pun masuk ke salah satu gang yg katanya jalan menuju kampung naga. Disanalah kami bertemu dengan sala satu pemandu yang ngakunya putra asli kampung naga, sebut saja namanya Asep. Just FYI : kalo mau main ke kampung naga harus ditemani oleh pemandu.
+ 420 Anak Tangga (Saya, Imam dan Mba Mevy)


Tampak dari bawah
Lokasi kampung naga yang berada di lembah mengharuskan kita menuruni kurang lebih 420 anak tangga (Sunda : sengked), lumayan lahh itung-itung olah raga betis. Inget yahh ini turunan jadi ngga terlalu sulid, trus bagaimana nanti pas pulang... :(. Setelah turun dan menyusuri jalan yang sisi sebelah kiri adalah area persawahan dan sisi sebelah kanan adalah sungai akhirnya kita tiba di kampung naga. Kesan pertama, wahhh indah bener dan bener bener indah. Tradisionalnya masih terjaga meski tidak se tradisional suku badui di Banten.

View Kampung Naga dari Persawahan
Warga kampung naga sudah menggunakan tv meski masih hitam putih, sudah pakai hp, sudah menggunakan sabun dan deterjen. Sedangkan suku badui kan benar-benar masih natural, semuanya menggunakan dari alam. Pasti kalian bingung, emang udah ada listrik di sana? Di kampung naga belum ada listrik jadi untuk menghidupkan tv mereka menggunakan aki, sedangkan untuk charging hp mereka menumpang kepada warga kampung yang berada di atas di dekat pintu masuk kampung naga. Kayanya kalo buka pom pengisian batre hp di kampung naga bakalan laku nihh, hihihi.

Berkeliling kampung naga sembari ditemani Kang Asep, kami mendapat banyak informasi mulai dari asal usul kampung naga, budaya sampai kegiatan sehari-hari warga.  Dia bercerita bahwa Penduduk kampung naga semuanya beragama Islam, itu sebabnya kenapa ada masjid yang letaknya di tengah perkampungan dan ukurannya cukup besar. Masjid bagi warga kampung naga merupakan bangunan suci yang perlu dijaga.
Satu-satunya Masjid di Kampung Naga
Walaupun mereka menyatakan memeluk agama Islam, mereka tetap menjaga warisan budaya leluhurnya. Menurut kepercayaan masyarakat kampung naga, dengan menjalankan adat-istiadat warisan nenek moyang berarti menghormati para leluhur atau karuhun. Segala sesuatu yang datangnya bukan dari ajaran karuhun kampung naga, dan sesuatu yang tidak dilakukan karuhunnya dianggap sesuatu yang tabu. Apabila hal-hal tersebut dilakukan oleh masyarakat kampung naga berarti melanggar adat, tidak menghormati karuhun, hal ini pasti akan menimbulkan malapetaka..seremm.
Bentuk Rumah di Kampung Naga
Dapur Tradisional tp udah punya Butterfly

Dari urusan agama, topik pembicaraan beralih ke bentuk rumah dan aturannya. Keseluruhan bentuk rumah di kampung naga itu seragam dan sama, yaitu bentuk rumah harus panggung, bahan rumah dari bambu dan kayu, atap rumah harus dari daun nipah, ijuk, atau alang-alang, lantai rumah harus terbuat dari bambu atau papan kayu dan rumah harus menghadap ke utara atau ke sebelah selatan dengan memanjang kearah barat-timur. Ada satu bangunan  yang dianggap suci dan keramat oleh warga kampung naga yaitu Bumi Ageung. Bangunan ini hanya boleh dilihat tapi ngga boleh di foto.
Aki sedang membuat kerajinan
Banyak juga ini Kang Asep ceritanya....lanjut Kang. Sekarang pindah ke topik mata pencaharian. Sebagian besar warga kampung naga berkerja sebagai petani dan pengrajin. Ngga heran kalo teman-teman main ke sana bakalan lihat aki-aki (sebutan orang tua ala sunda) yang sedang memahat kerajinan. Ohh iya yang mau beli oleh-oleh khas kerajinan kampung naga juga bisa beli di toko souvenir milik warga.

Toko Souvenir milik warga Kampung Naga
Setelah puas berkeliling dan hari semakin gelap, akhirnya kami putuskan untuk menyudahi wisata budaya ke kampung naga ini. Kesimpulannya “Kampung Naga "Mengagumkan”. Waktunya melanjutkan perjalanan.....next destination (ala-ala busway) Kota Tasik. Cusss ngenggg. ******